puisi untuk ayah

kepada ayah

Ayah. . .

bahagiakah engkau. . .

pernahkah engkau nyenyak dalam tidurmu. . .

adakah kalanya engkau bersantai dalam keseharianmu. . .

tidakkah oh ayah . .

kurasa tak pernah begitu oh ayah. . 

setiap hari wajahmu selalu terlihat letih. . .

tak pernah kudapati engkau bersantai dalam keseharianmu. . 

sesibuk itukah engkau ayah. . .

tak adakah sedikit waktumu untukku, anakmu. . .

sangat jarang rasanya kau temui aku. . 

bahkan aku telah lupa kapan terakhir kali kau usap kepalaku. . 

ayah. . .

apakah ini karna ku. . 

apa aku terlalu membebanimu. . 

benarkah oh ayah. .

jangan lakukan itu ayah. .

jangan korbankan dirimu mu demi aku. .

engkau terlalu berbaik hati  padaku. .

tak tahukah engkau aku ini jahat padamu. .

sering aku melupakanmu, melupakan nasehatmu . .

bahkan aku belum bisa melakukan apa-apa untukmu. .

membahagiakanmu hanya ada dalam anganku. .

faktanya aku hanya bisa mengecewakanmu. ,

ayah. . .

maafkan aku. .

jika kiranya kelakuanku sering membuat luka dihatimu. .

air matamu akan jadi siksa untuk ku kelak. .

engkau selalu berpura-pura tegar di depan ku. .

dalam kegelapan, dalam hening, dalam kesendirianmu. . 

tak ku sadari betapa itu sangat menyakitimu. .

sesabar itukah engakau oh ayah. . 

kenapa aku tak bisa seperti mu. .

tak jarang aku mengeluh padamu. .

coletahanpun sering terlontar dari bibirku. .

terlalu jahatkah aku ayah . .

kucuran keringatmu tak mampu aku membayarnya. .

jerih payah dan tenagamu tak sanggup aku menggantinya. .

dan kasih sayangmu. . seolah tak pernah ada balasan dariku. .

nasehatmu yang selalu aku abaikan. .

maafkan aku ayah. . anakumu . .